"Kamu tahu aku hanya menyukai dia, menyukainya sebagai seorang fans dan aku pun tahu dia tak akan bisa menyukaiku karena aku tidak lebih cantik dari gadis gadis lain yang berada didekatnya" Ucap Hana. Air matanya terbendung dipelopak mata indahnya. Gadis itu menahan tangis, tangisan untuk pria yang dia cintai -ralat- yang dia sukai itu menurutnya namun hati berkata lain.
"Kamu cantik Hana, cantik sekali melebihi gadis gadis itu kau tidak boleh patah semangat seperti ini kau harus berusaha sekuat tenagamu. Kau mencintainya kan?" Tanya Ken dengan nada hati hati takut menyakiti hati sahabat baiknya itu.
"Anio, aku tidak mencintainya aku hanya menyukainya Just Like No Love" Mata Hana dan Ken saling bertatapan. Mata Hana menunjukan kepada Ken tatapan seakan membunuhnya.
"Baiklah, aku takan menanyakannya lagi padamu. Kau tau? Tatapan matamu itu seakan, akan membunuhku" Ucap Ken dengan nada bicara seakan mempermainkan Hana.
"Baiklah, aku akan membunuhmu jika kau sembarangan bicara lagi" ucap Hana dengan nada seolah dia akan membunuh sahabat baiknya itu.
"Oke, tapi dengarkan perkataanku Hana" Ucap Ken sambil memegang erat pundak sahabatnya itu "Kamu tidak boleh menangisi pria itu lagi dia itu bukan segalanya untukmu, kamu masih punya aku sahabatmu yang lebih setia menemanimu. Kau yang bilang sendiri bukan kamu hanya menyukainya bukan mencintainya, kamu tidak perlu khawatir jika dia memang jodoh kamu suatu saat nanti kamu pasti akan menjadi orang paling spesial dihatinya, namun jika dia bukan jodohmu pasti Tuhan telah menyiapkan seseorang yang lebih baik dari dirinya. Kau tidak perlu memikirkannya lagi, Mengerti?" Ucap Ken sambil menatap sahabatnya itu.
"Mengerti" Ucap Hana tangannya langsung memberi hormat kepada Ken -Sahabatnya. "Sejak kapan kamu jadi bijak seperti itu" Tanya Hana saat mereka berdua menyusuri lorong sekolah menuju kelas.
"Sejak tadi" Mereka berdua saling menatap, dan tertawa.
End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar